Cara Pembuatan Story Board

Bagaimana Membuat Storyboard Untuk Video


Pernahkah kamu terlintas dengan ide bagus untuk sebuah video, namun memiliki masalah dalam menjelaskan visi kreatifmu kepada klien? Apakah kamu khawatir kru produksi tidak akan mengambil gambar dan sudut yang benar sesuai yang kamu pikirkan?
Kamu perlu sebuah storyboard!
Sebuah storyboard adalah alat untuk membuat sketsa tentang bagaimana video akan dibuat, gambar demi gambar. Itu tampak seperti strip komik.
Storyboard
Storyboard perjalanan pelanggan oleh visualpun.ch/flickr
Tiap kotak mewakili gambar tunggal. Itu menunjukkan siapa atau apa yang berada dalam adegan, apa yang akan dikatakan, dan teks atau grafis yang muncul pada layar. Selama kamu membaca melalui sebuah storyboard, kamu harusnya dapat "melihat" video diputar dalam kepalamu.
Sebuah storyboard yang bagus mempunyai dua fungsi utama: perencanaan dan komunikasi.
Ketika kamu membuat storyboard sebuah video, kamu membuat sebuah rencana untuk produksi. Sangat menggoda untuk hanya mengambil kamera video dan mulai merekam, namun tanpa sebuah road map kamu akan membuang-buang waktu, uang dan energi.
Sebuah storyboard memaksamu untuk memvisualisasikan gambar yang akan kamu butuhkan, urutan mereka akan tampil, dan bagaimana visual akan berinteraksi dalam naskah. Jauh lebih mudah untuk membicarakan detail selama pra produksi dibandingkan dengan saat sedang di lokasi, ketika jam berdetak pada sebuah tim produksi yang mahal (atau lebih buruk, setelah semuanya telah direkam!).
Storyboard
Storyboard untuk Google 10^100 oleh Simon Berry/flickr
Tantangan lainnya bagi tim produksi seperti video adalah komunikasi. Dengan sebuah storyboard, kamu dapat menunjukkan seorang klien atau kru produksi tepatnya apa yang kamu pikirkan. Tidak perlu penjelasan penuh kata atau drama!
Storyboard akan berganti saat anggota tim memberikan feedback dan project berkembang. Itu merupakan alat yang esensial untuk memastikan setiap orang terlibat dalam halaman yang sama.
Setelah kamera dan lensa, setiap pembawa cerita video memiliki dua alat esensial: shot dan cut. Dua alat ini jauh, jauh lebih penting daripada peralatan yang kamu gunakan.
Shot adalah klip video. Itu memiliki awal dan akhir, namun di atas itu dapat memiliki durasi berapapun (selama itu tidak dipotong) dan mengandung apapun yang kamu suka. Pilihan shot merupakan alat ekspresif fundamental penceritaan dengan video, dan ada banyak jenis shot yang berbeda yang dapat kamu buat. Bagaimana kamu membuat shot adalah tanda utama yang akan dirasakan audiens ketika mereka menonton videomu.
Cut adalah akhir sebuah shot. Cut merupakan alat naratif esensial. Cara sebuah shot berakhir, dan kemudian bagaimana yang berikutnya dimulai, adalah cara utama video berbagi cerita. Cut yang bagus menciptakan kontinuitas dan suatu kohesif, dan menjaga agar audiens tetap tertarik dengan cerita. Kamu memutuskan kapan membuat cut dua kali: pertama ketika kamu sedang merekam klip video original, dan lagi dalam paska produksi ketika kamu memotong dan mengedit video bersama-sama.
Membuat shot dan cut yang bagus lebih sulit dari kedengarannya! Khususnya sulit dilakukan tanpa sebuah rencana.
Sebuah storyboard tidak harus menjadi sebuah karya seni yang rumit. Berikut bagaimana cara membuatnya:
Gambarkan rangkaian segiempat pada selembar kertas, sama halnya ketika kamu akan membuat sebuah strip komik. Pastikan kamu menyisakan tempat untuk catatan atau baris naskah di bawah tiap segiempat.

Storyboard template
Template Storyboard oleh 70Jack90/Wikimedia Commons
Di bawah tiap segiempat, tuliskan baris naskah atau dialog yang mengikuti adegan tersebut.
Jangan khawatir jika kamu bukan seniman - bentuk stik sederhana akan melakukan trik itu. Kamu dapat mengindikasikan gerakan dengan sebuah panah. Gambar yang jelek lebih baik daripada tidak ada gambar!
Hand sketches a storyboard
Storyboard oleh various brennemans/flickr
Jika kamu tidak ingin membuat sketsa shot dengan tangan, kamu dapat menggunakan foto atau potongan gambar dari majalah. Bahkan ada alat pembuat storyboard online dimana kamu dapat memilih karakter dan pengaturan, menambahkan gelembung percakapan dan blok teks, dan bahkan merekam audio. Namun perhatikan – mereka penuh kesenangan, dan kamu dapat membuang banyak waktu!
Advertisement
Terakhir, tambahkan catatan tentang tiap adegan. Ini mungkin mencakup deskripsi apa yang terjadi, sudut au pergerakan kamera, dan efek khusus. Jangan lupakan audio seperti musik atau efek suara.
Terakhir, jangan terlalu berhati-hati tentang storyboardmu. Ambil beberapa peluang. Gambarkan dengan cepat dan sembarangan jika kamu terinspirasi dan perlu menempatkan ide pada kertas. Kamu dapat kembali dan mengerjakan storyboard. Bersenang-senanglah dengan storyboard, mereka adalah alat yang sempurna untuk membiarkan imajinasimu berkerja.
Berikut beberapa tips tambahan tentang storyboard:
  • Gunakan segiempat yang memiliki aspect ratio yang sama seperti video, 16:9.
  • Nomori tiap segiempat untuk memudahkan acuan dalam diskusi.
  • Tentukan jenis shot standar yang digunakan dalam video sebelum kamu mulai.
  • Pikirkan dalam 3D. Buat subyek / obyek dalam background lebih kecil, sehingga mereka tampak lebih jauh.
  • Potong dan gabungkan ulang storyboard untuk dimainkan dengan urutan dan naratif.
  • Gunakan storyboard yang telah selesai untuk membuat daftar induk shot. Dengan cara ini tidak ada yang terlewatkan selama produksi.
Jaga agar storyboard tetap sederhana sehingga itu dapat dimengerti oleh siapapun yang melihatnya, dan pastikan untuk membagikan produk akhir dengan semua yang terlibat!

Komentar